Efek MSG terhadap manusia- Food and Drug Administration di Amerika mengelompokkan MSG
sebagai “generally recognized as safe” (GRAS), sehingga tidak perlu aturan
khusus. Tapi setelah itu, muncul laporan di New England Journal of Medicine
tentang keluhan beberapa gangguan setelah menyantap masakan di restoran china yang disebut “Chinese
Restaurant Syndrome”. Karena kompisisinya dianggap signifikan dalam masakan
itu, dan MSG pun diduga sebagai
penyebabnya, tetapi belum ada bukti ilmiahnya yang menyatakan MSG adalah
penyebabnya
Untuk itu, FDA menetapkan
batas aman
konsumsi MSG 120 mg/kg berat badan/hari disetarakan dengan konsumsi garam. Mengingat belum ada data pasti, saat itu ditetapkan pula tidak boleh diberikan kepada bayi kurang dari 12 minggu. Dan semakin banyak laporan-laporan tentang hubungan MSG dengan Chinese Restaurant Syndrome yang menyebabkan banyak orang terserang penyakit berupa sakit kepala, palpitasi (berdebar-debar), mual dan muntah. Pada tahun ini pula diketahui bahwa glutamate berperan penting pada fungsi sistem syaraf, sehingga muncul pertanyaan, seberapa jauh MSG berpengaruh terhadap otak.
konsumsi MSG 120 mg/kg berat badan/hari disetarakan dengan konsumsi garam. Mengingat belum ada data pasti, saat itu ditetapkan pula tidak boleh diberikan kepada bayi kurang dari 12 minggu. Dan semakin banyak laporan-laporan tentang hubungan MSG dengan Chinese Restaurant Syndrome yang menyebabkan banyak orang terserang penyakit berupa sakit kepala, palpitasi (berdebar-debar), mual dan muntah. Pada tahun ini pula diketahui bahwa glutamate berperan penting pada fungsi sistem syaraf, sehingga muncul pertanyaan, seberapa jauh MSG berpengaruh terhadap otak.
Selanjutnya, Advisory Committee on Hypersensitivity to Food
Constituent di FDA menyatakan, pada umumnya konsumsi MSG itu aman, tetapi bisa
terjadi reaksi jangka pendek pada sekelompok orang. Hal ini didukung juga oleh
laporan dari European Communities (EC) Scientific Committee for Foods. Untuk
itu, FDA memutuskan tidak menetapkan batasan pasti untuk konsumsi MSG. Usaha
penelitian masih dilanjutkan, bekerja sama dengan FASEB (Federation of American
Societies for Experimental Biology)
Laporan FASEB menyebutkan, secara umum MSG aman dikonsumsi.
Tetapi memang ada dua kelompok yang menunjukkan reaksi akibat konsumsi MSG ini.
Pertama adalah kelompok orang yang sensitif terhadap MSG yang berakibat muncul
keluhan berupa : rasa panas di leher, lengan dan dada, diikuti kaku-kaku otot
dari daerah tersebut menyebar sampai ke punggung. Gejala lain berupa rasa panas
dan kaku di wajah diikuti nyeri dada, sakit kepala, mual, berdebar-debar dan
kadang sampai muntah. Gejala ini mirip dengan Chinese Restaurant Syndrome,
tetapi kemudian lebih tepat disebut MSG Complex Syndrome. Sndrom ini terjadi
segera atau sekitar 30 menit setelah konsumsi, dan bertahan selama sekitar 3 –
5 jam. Berbagai survei dilakukan, dengan hasil persentase kelompok sensitif ini
sekitar 25% dari populasi.
Sedang kelompok kedua adalah penderita asma, yang banyak
mengeluh meningkatnya serangan setelah mengkonsumsi MSG. Munculnya keluhan di
kedua kelompok tersebut terutama pada konsumsi sekitar 0,5 â???2,5 g MSG.
Sementara untuk penyakit-penyakit kelainan syaraf seperti Alzheimer dan
Hungtinton chorea, tidak didapatkan hubungan dengan konsumsi MSG
Itulah seikilas tentang bahayanya mengkonsumsi MSG. Jadi jauhilah
dari mengkonsumsi makanan makanan yang mengandung MSG,
No comments:
Post a Comment